Trendtech, Jakarta – XL Axiata menutup tahun 2019 dengan meraih pendapatan terbesar sepanjang sejarah perusahaan, yaitu Rp 25,15 triliun. Meningkat 9% dibandingkan tahun sebelumnya, yang didorong oleh peningkatan pendapatan layanan sebesar 15% YoY.
Pertumbuhan pendapatan yang diraih sebesar 9% tersebut melampaui pendapatan rata-rata industri yang diperkirakan para analyst sebesar 4%. Peningkatan pendapatan layanan ini terutama ditopang oleh pendapatan dari layanan data yang meningkat sebesar 28% YoY.
Secara total, kontribusi pendapatan layanan data terhadap pendapatan layanan perusahaan juga semakin besar, mencapai 89% di tahun 2019. Untuk pencapaian EBITDA, perusahaan juga berhasil mencatatkan pencapaian tertinggi selama ini, yaitu sebesar Rp 9,97 triliun, meningkat 17% YoY, yang didorong oleh pertumbuhan pendapatan dan efisiensi melalui fokus perusahaan pada keunggulan operasional (operational excellence). Perusahaan juga berhasil meraih laba bersih sebesar Rp 713 miliar dari tahun sebelumnya mengalami kerugian.
Baca juga : XL Axiata Perluas Jaringan 4G dan Fiberisasi di Jabar, Jateng, dan DI Yogyakarta
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, Kami terus fokus dan konsisten dalam menerapkan strategi yang mengutamakan layanan data, yang kini berhasil dengan sangat baik sehingga mencetak pertumbuhan pendapatan diatas rata-rata industri serta EBITDA yang kokoh. Pertumbuhan pendapatan didorong oleh pertumbuhan pendapatan layanan dengan data sebagai motor utama.
“Kami berhasil mendorong program-program upselling, dengan meningkatkan penerapan analisa perilaku kebutuhan pelanggan dengan menggunakan platform Omni Channel. Sementara itu, EBITDA yang tumbuh lebih pesat dari pendapatan, dan mendorong peningkatan marjin EBITDA, menunjukkan keunggulan efisiensi XL Axiata dari sisi operasional. Neraca keuangan perusahaan saat ini juga dalam posisi sangat sehat dengan rasio net debt to EBITDA at 1.1x,” ujar Dian dalam keterangannya.
Dian menambahkan, perusahaan juga terus konsisten dengan strategi dual brand dengan menggunakan merek “XL” dan “AXIS” untuk menyasar segmen pasar yang berbeda, dengan penawaran produk-produk inovatif yang disesuaikan karakteristik masing-masing konsumen. Kedua merek tersebut terus tumbuh dan mendapatkan daya tarik dari segmen pelanggan masing-masing sebagaimana dibuktikan oleh Net Promoter Scores (NPS).
Di tahun 2019, nilai NPS XL dan AXIS juga terus tumbuh sehingga memperkuat posisi strong number two di masing-masing segmen. Keberhasilan dalam melakukan upselling dapat dilihat dari ARPU blended yang meningkat 9% menjadi Rp 35.000 dari sebelumnya Rp 32.000.
Sepanjang tahun 2019, XL Axiata juga terus melakukan perluasan jangkauan dan kapasitas jaringan terutama di wilayah luar Jawa. Hingga akhir 2019, total jumlah BTS XL Axiata meningkat menjadi lebih dari 130 ribu, termasuk lebih dari 40 ribu BTS 4G.
Layanan 4G XL Axiata saat ini telah tersedia di 425 kota/kabupaten. XL Axiata juga terus berinvestasi dalam fiberisasi jaringan untuk melayani trafik data yang terus meningkat dengan pesat. Selain itu, investasi pada transmisi, backhaul, modernisasi jaringan, dan peningkatan jaringan lainnya untuk melayani pertumbuhan trafik data sehingga dapat memberikan stabilitas pada koneksi, memperluas kapasitas jaringan, dan meningkatkan kualitas layanan data secara umum juga terus dilakukan.
Baca juga : XL Axiata Operasikan Jaringan 4G di Pesisir Barat Lampung
Wilayah luar Jawa tetap menjadi fokus utama untuk ekspansi jaringan dan jangkauan. Hingga akhir 2019, XL Axiata mencatat kinerja yang sangat kuat dari wilayah luar Jawa yang sekailgus meningkatkan reputasi perusahaan sebagai operator dengan jangkauan yang semakin luas secara nasional. Pertumbuhan pendapatan di wilayah luar Jawa juga terus meningkat, melampaui pertumbuhan pendapatan dari wilayah Jawa, sehingga mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan perusahaan.
“Kami mampu mencetak rekor kinerja 2019 karena implementasi strategi kami lakukan secara fokus dan konsisten. Meskipun terjadi peningkatan persaingan harga di industri selama semester kedua 2019, kami terus fokus menjalankan strategi untuk mencapai keunggulan operasional. Selain itu kami juga memperluas portofolio produk sesuai dengan strategi dual brand, meningkatan penjualan dengan dukungan metode analytics untuk upselling, terus melakukan ekspansi jaringan di luar Jawa, dan tidak ketinggalan melakukan upgrade teknologi,” tegas Dian.