Trendtech, Jakarta – Alibaba Cloud memperkenalkan fitur-fitur terbaru Apache Flink 2.0 dalam acara Flink Forward Asia 2024 yang diadakan di Jakarta. Acara ini merupakan konferensi pertama di Asia Tenggara yang sepenuhnya berfokus pada Apache Flink, framework open-source untuk pemrosesan stream dan batch data yang dikembangkan oleh Apache Software Foundation.
Sebagai pendukung utama komunitas Apache Flink di Asia, Alibaba Cloud telah memainkan peran signifikan dalam mengembangkan teknologi ini selama satu dekade terakhir.
Dijadwalkan rilis pada awal 2025, Apache Flink 2.0 membawa inovasi besar dalam arsitektur pemrosesan data. Versi terbaru ini menyederhanakan pemrosesan batch dan streaming melalui pendekatan cloud-native yang lebih efisien dan fleksibel. Teknologi ini dirancang untuk mendukung kebutuhan Generative AI (GenAI) yang semakin berkembang, di mana pengolahan data real-time menjadi kunci keberhasilan aplikasi berbasis AI.
Baca juga: Red Hat Akuisisi Neural Magic: Mendorong Transformasi AI Generatif di Hybrid Cloud
Feng Wang, Head of Open Data Platform di Alibaba Cloud Intelligence, menyatakan:
“Flink 2.0 adalah tonggak penting dalam evolusi pemrosesan data sejak diperkenalkan pada 2016. Kami berkomitmen mendukung komunitas Apache Flink dengan solusi canggih yang terintegrasi langsung ke layanan cloud kami.”
Berikut adalah beberapa fitur unggulan Apache Flink 2.0 yang dikembangkan dengan kontribusi signifikan dari Alibaba Cloud:
1.Disaggregated State Storage and Management
Fitur ini memungkinkan pengguna mengganti penyimpanan lokal dengan penyimpanan jarak jauh untuk mengelola dataset besar tanpa hambatan kapasitas disk. Solusi ini meningkatkan efisiensi scaling pekerjaan, mengurangi lonjakan sumber daya, dan mempercepat checkpointing secara native.
2.Materialized Table
Dirancang untuk menyederhanakan pemrosesan data batch dan stream dengan dukungan konektor terbaru dan scheduler yang lebih handal, Materialized Table meningkatkan pengalaman pengembangan yang terintegrasi.
3.Adaptive Batch Execution
Dengan optimisasi dinamis pada logika dan fisik eksekusi data, fitur ini meningkatkan efisiensi pemrosesan batch serta mendukung analitik data real-time (OLAP) secara optimal.
4.Streaming Lakehouse Architecture
Arsitektur ini menyatukan kemampuan stream dan batch untuk mendukung analitik real-time berbasis Lakehouse, dengan efisiensi biaya dan fleksibilitas tinggi.
Di Indonesia, Mekari, penyedia software-as-a-service (SaaS) terkemuka, telah menggunakan Flink untuk memproses data real-time dari berbagai sumber dan mengintegrasikannya ke dalam MaxCompute, platform pemrosesan data Alibaba Cloud. Hasilnya adalah pengurangan waktu pemrosesan, peningkatan efisiensi operasional, dan pengambilan keputusan berbasis data yang lebih cepat dan akurat.
Baca juga: Datacomm Perkenalkan DCloud VMware: Solusi Virtualisasi Andal dan Hemat Biaya
Dalam acara ini, Alibaba Cloud juga mengumumkan akses open-source untuk Fluss (Flink Unified Streaming Storage) di GitHub. Fluss dirancang untuk mendukung analitik real-time dengan latensi rendah dan throughput tinggi, menjadikannya solusi ideal untuk arsitektur Lakehouse.
Feng Wang menambahkan, apache Flink 2.0 menetapkan standar baru untuk pemrosesan data, memadukan teknologi AI modern dan integrasi proyek open-source lainnya. Kami bangga menjadi bagian dari perjalanan inovasi ini.
Dengan Apache Flink 2.0, Alibaba Cloud tidak hanya memperkuat posisinya sebagai pemimpin di industri cloud, tetapi juga membuka peluang baru untuk pemrosesan data real-time yang lebih efisien. Teknologi ini diproyeksikan menjadi fondasi bagi aplikasi AI generasi mendatang, mendukung bisnis dalam meraih efisiensi dan akurasi di era digital.