Home News Pemerintah AS, Italia, dan Australia Melarang DeepSeek: Apa Dampaknya?
Larangan DeepSeek di Pemerintah

Pemerintah AS, Italia, dan Australia Melarang DeepSeek: Apa Dampaknya?

by Trendtech Indonesia

Trendtech, Jakarta – Beberapa negara seperti Amerika Serikat (terutama di Texas), Italia, dan Australia baru-baru ini mengambil langkah tegas dengan melarang akses ke DeepSeek, a large language model (LLM) yang dikembangkan oleh perusahaan rintisan asal Tiongkok. Larangan ini diterapkan pada perangkat pemerintah karena kekhawatiran akan keamanan data dan potensi kebocoran informasi sensitif ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Keputusan ini menambah daftar panjang pembatasan terhadap teknologi buatan Tiongkok, sejalan dengan meningkatnya ketegangan geopolitik dan kesadaran terhadap risiko siber. Namun, karena DeepSeek bersifat sumber terbuka, pembatasannya tidak semudah membatasi situs web atau aplikasi konvensional.

Baca juga: TikTok Hentikan Operasi di AS: 170 Juta Pengguna Terimbas Larangan Federal

Tantangan dalam Memblokir Akses ke DeepSeek

Menurut Satnam Narang, insinyur penelitian staf senior di Tenable, larangan ini menghadapi tantangan tersendiri. Memblokir akses ke situs web atau aplikasi seluler DeepSeek mungkin dapat dilakukan dengan mudah, tetapi karena model ini berbasis sumber terbuka, masih memungkinkan untuk dijalankan secara lokal, di lingkungan cloud, atau diintegrasikan dalam berbagai aplikasi dan kerangka kerja seperti Ollama.

“Pengguna mungkin perlu melakukan beberapa konfigurasi tambahan, tetapi mereka tetap bisa menjalankan DeepSeek tanpa harus bergantung pada infrastruktur resmi yang bisa diblokir pemerintah,” ungkap Narang.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun larangan diberlakukan, masih ada celah bagi pengguna yang ingin tetap mengakses teknologi ini melalui cara alternatif.

Risiko Keamanan Data dan Implikasinya

LLM lokal seperti DeepSeek yang dijalankan secara mandiri di perangkat tidak memerlukan koneksi ke server eksternal. Ini berarti potensi kebocoran data sensitif dapat diminimalkan. Namun, menurut Narang, masalah utama bukan hanya aksesibilitas DeepSeek di perangkat pemerintah, tetapi juga kemungkinan penggunaannya di perangkat pribadi yang tetap bisa digunakan untuk berbagi informasi sensitif.

Selain itu, ada kekhawatiran lain terkait kurangnya fitur keamanan yang memadai pada model DeepSeek. Model ini berpotensi digunakan untuk tujuan yang merugikan, seperti penyebaran disinformasi atau eksploitasi siber. Oleh karena itu, pembatasan oleh berbagai negara dinilai sebagai langkah pencegahan yang krusial untuk melindungi keamanan nasional.

Baca juga: Kehebatan Galaxy AI: Wujudkan Kreativitas Tanpa Batas

Larangan terhadap DeepSeek di perangkat pemerintah di AS, Italia, dan Australia mencerminkan kekhawatiran global terhadap keamanan data dan risiko kebocoran informasi ke RRT. Meskipun pemerintah telah mengambil langkah untuk membatasi akses, sifat sumber terbuka dari model ini tetap memungkinkan pengguna menemukan cara alternatif untuk menggunakannya.

Dengan ancaman siber yang terus berkembang, langkah-langkah lebih lanjut diperlukan untuk memastikan bahwa teknologi berbasis AI tidak disalahgunakan atau menjadi ancaman bagi keamanan nasional. Pemerintah dan organisasi harus mempertimbangkan kebijakan keamanan yang lebih luas untuk mengatasi risiko ini secara menyeluruh.

Berita Lainnya