Home News Ponsel Xiaomi, Oppo, Vivo, Sony dan Realme dengan Chip MediaTek Dihapus dari UL Benchmarks
UL Bechmark

Ponsel Xiaomi, Oppo, Vivo, Sony dan Realme dengan Chip MediaTek Dihapus dari UL Benchmarks

by Trendtech Indonesia

Trendtech, Jakarta – Dampak dari skandal MediaTek semakin panjang. Sekarang, UL Benchmarks, platform pembandingan yang dikenal untuk PC dan ponsel, telah menghapus daftar perangkat dari Xiaomi , Oppo , Vivo , Sony dan Realme yang menggunakan prosesor MediaTek.

Bagi mereka yang tidak sadar, MediaTek baru-baru ini melakukan kecurangan skor bechmark. Menurut AnandTech, MediaTek mampu mendorong chipsetnya ke ‘Sports Mode’ yang tidak berkelanjutan selama benchmark. Tentunya hal ini meningkatkan skor pada ponsel, sehingga hasilnya menampilkan skor yang tidak akurat. Pengerusakan skor ini berpotensi untuk para produsen menjadikan bahan iklan dan akhirnya menyesatkan dalam berkompetisi.

Baca juga : TSMC : Pengembangan Chipset dengan Pemrosesan 3nm Sesuai jadwal

Dengan demikian, UL Bechmark  telah menghapus setiap ponsel di platform mereka yang menjalankan prosesor MediaTek, terutama generasi yang lebih baru.

Ini bukan pertama kalinya perusahaan melakukan delisting, seperti pada tahun 2013, perusahaan juga telah menghapuskan ponsel HTC dan Samsung karena melakukan kecurangan. Nama-nama chipset yang masuk daftar hitam oleh UL Benchmarks termasuk MediaTek’s Helio G90, G70, P96, P90, P65, P60, P20, dan A22.

Alasan resmi yang diberikan ada dalam dua bagian. Pertama, perbedaan angka kinerja yang ditemukan oleh AnandTech yang telah dikonfirmasi oleh UL Benchmarks. Selanjutnya, yang terakhir memiliki aturan benchmark sendiri dan disebut mengutip pernyataan MediaTek yang secara praktis dikonfirmasi dalam praktiknya yang menyesatkan untuk benchmark.

Baca juga : MediaTek Dituduh Mengubah Skor Benchmark Pada Beberapa Ponsel

Anehnya, MediaTek masih bertahan dengan skor dan praktik pembandingannya, dan sangat yakin tidak akan ada kesalahan. Menariknya, pembuat chip ini juga menawarkan opsi kepada OEM untuk mengaktifkan cheat, sehingga kebijakannya juga subjektif. Dengan demikian, argumen jatuh di area yang sedikit abu-abu, karena aplikasi masuk daftar putih untuk peningkatan kinerja secara universal banya disukai, tetapi semua tergantung pada OEM yang menggunakan prosesor.

 

 

Sumber

Berita Lainnya

Leave a Comment