Home Telko XL Axiata Sosialisasi Aplikasi Laut Nusantara di Kawasan Timur Indonesia
Aplikasi Laut Nusantara

XL Axiata Sosialisasi Aplikasi Laut Nusantara di Kawasan Timur Indonesia

by Trendtech Indonesia

Trendtech, JakartaXL Axiata dan Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia terus bekerjasama mensosialisasikan aplikasi Laut Nusantara ke kalangan nelayan dan para pemangku kepentingan terkait di berbagai pelosok Nusantara.

Group Head Corporate Communications XL Axiata, Tri Wahyuningsih mengatakan, sesuai dengan tema, kami menyasar melakukan sosialisasi aplikasi Laut Nusantara kepada para siswa SUMP Ambon dan mahasiswa Poltek KP, Sorong, karena sebagian besar mahasiswa di sini berasal dari keluarga nelayan. sehingga, kami berharap sosialisasi ini selain bisa menambah pengetahuan dan wawasan para mahasiswa tentang urgensi transformasi dan adopsi teknologi digital pada sektor perikanan, juga terjadi transfer pengetahuan kepada keluarga mahasiswa yang menjadi nelayanan di kampung.

Baca juga: Melanjutkan Strategi Transformasi Digital, XL Axiata Berpartner dengan Google Cloud

“Bagaimana pun juga, adopsi teknologi digital harus kita lakukan kepada para nelayanan agar mereka bisa lebih produktif dan lebih aman selama mencari nafkah di laut,” Tri Wahyuningsih.  

Selain pelajar dan mahasiswa, sosialisasi Laut Nusantara juga diikuti oleh para pengajar di kedua lembaga pendidikan perikanan tersebut, juga para penyuluh kelompok nelayan, serta ratusan nelayan dari berbagai desa di area Sorong dan Ambon, dan komunitas perikanan lainnya di berbadai daerah di Indonesia.

Bersamaan dengan acara ini, XL Axiata dan BROL juga menyerahkan seperangkat aplikasi Laut Nusantara, termasuk smartphone dan paket data untuk mengoperasikannya. Di Sorong, paket donasi perangkat tersebut diserahkan kepada 42 taruna Poltek KP, 65 nelayan, dan 13 penyuluh. Sementara itu di Ambon, paket donasi diserahkan kepada 20 siswa SUPM dan 20 nelayan.

Sorong dan Ambon dipilih menjadi lokasi sosialisasi ini karena memiliki komunitas nelayan tradisional yang cukup besar. Komunitas nelayan Papua Barat tersebar di 13 kota/kabupaten, yaitu Kabupaten Fakfak, Kaimana, Manokwari, Rensiki, Kumurkek, Anggi, Waisai, Kaimas, Teminabuan Fef, Bintuni, Rasiei, dan Kota Sorong. Jenis-jenis ikan tangkapan mereka antara lain Kakap dan Kerapu. Sebagian besar dari mereka saat ini masih mengandalkan cara tradisional dalam mencari ikan di laut. Laut tempat mereka mencari ikan antara lain meliputi wilayah laut Halmahera yang berada di arah Barat dari daratan Papua Barat. 

Sementara itu, di Maluku, termasuk Ambon, komunitas nelayan Maluku tersebar di 11 kota/kabupaten, yaitu Kabupaten Buru, Buru Selatan, Kepulauan Aru, Maluku Barat Daya, Maluku Tengah, Maluku Tenggara, Kepulauan Tanimbar, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Kota Ambon dan Kota Tual. Jenis-jenis ikan tangkapan mereka antara lain Tuna, Tongkol dan Cakalang. Sebagian besar dari mereka saat ini masih mengandalkan cara tradisional dalam mencari ikan di laut. Laut tempat mereka mencari ikan antara lain meliputi wilayah laut Seram dan Laut Banda.

R. Syarief Widjaja menyampaikan, aplikasi Laut Nusantara ini merupakan wujud dukungan terhadap program dan arah kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan 2020-2024. Persisnya dalam hal penguatan SDM dan inovasi riset kelautan dan perikanan, melalui hilirisasi riset berbasis transformasi digital. Program tersebut juga bertujuan meningkatkan produksi perikanan tangkap, selain juga mendorong pertumbuhan nilai tukar nelayan. 

“Kementerian Kelautan dan Perikanan mentargetkan pertumbuhan produksi perikanan tangkap menjadi 10,10 juta ton dan nilai tukar nelayan menjadi 120,60 pada tahun 2024. Laut Nusantara, menghadirkan kemudahan dan kecepatan akses  informasi Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan (PPDPI) dilengkapi informasi cuaca laut dalam genggaman nelayan sehingga aktivitas penangkapan ikan lebih efektif dan efisien,” lanjut Syarief Widjaja.

Baca juga: Kini Pelanggan XL Home Bisa Main Gim di TV Cukup Pakai Smartphone!

Sementara itu, I Nyoman Radiarta menyebut aplikasi Laut Nusantara merupakan bukti nyata hilirisasi hari riset unggulan yang telah dilakukan oleh BROL untuk mendukung program KKP dalam hal inovasi riset dan peningkatan SDM kelautan dan perikanan. Menurutnya, saat ini aplikasi Laut Nusantara sudah diunduh sebanyak 27 ribu pengguna.  Melihat perkembangan ini, Laut Nusantara terus mengembangkan fitur-fitur yang ada, yang disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan nelayan, tentunya didukung juga dengan informasi penting dari Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) yang dapat mendukung kenyamanan, keamanan dan efektifitas nelayan dalam menangkap ikan.

XL Axiata dan BROL telah melaksanakan sosialisasi penerapan aplikasi Laut Nusantara sejak 2018 lalu, dan total telah menjangkau tidak kurang dari 27 ribu nelayan di 23 kota/Kabupaten seluruh Indonesia. Aplikasi Laut Nusantara, yang saat ini telah sampai pada tahap pengembangan Fase 3, merupakan aplikasi digital yang ditujukan bagi kalangan nelayanan tradisional yang biasa menggunakan peralatan tradisional dan beroperasi tidak lebih dari 20 mil dari garis pantai.

 

Berita Lainnya

Leave a Comment