Home News Kolaborasi dan Inovasi Kunci Hadapi Dampak Ekonomi di 2023
2023

Kolaborasi dan Inovasi Kunci Hadapi Dampak Ekonomi di 2023

by Trendtech Indonesia

Trendtech, Jakarta – 2023 ada beberapa negara harus menghadapi resesi ekonomi, akan tetapi catatan dari Bank Indonesia, memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023, di kisaran 4,6 persen hingga 5,3 persen melebihi rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia. Bahkan jauh lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi negara berkembang.

Meski demikian, sejumlah perusahaan termasuk BUMN harus melakukan inovasi untuk menghadapi tantangan resesi global yang bisa saja berdampak ke Indonesia. Apalagi perang Rusia Ukraina yang belum kunjung usai dan lonjakan inflasi juga bisa sewaktu-waktu mengancam ekonomi Indonesia.

Baca juga: Aruvana Kembangkan Teknologi VR untuk Bantu Terapi Pasien Stroke

Hal tersebut yang membuat Selular Media Network menggelar acara Selular Digital Telco Outlook (SDTO) tahun 2023. Acara ini berlangsung di Park Regis Arion Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (6/12/2022), mengundang sejumlah pelaku bisnis digital dan telekomunikasi.

“Seperti gelaran sebelumnya, Digital Telco Outlook 2023, akan menampilkan beragam presentasi yang menggugah pemikiran dari para pemimpin industri. Para pemimpin industri ini akan berbagi pengalaman tentang upaya transformasi dan kolaborasi, menggarap new business sesuai dengan ekosistem digital yang berkembang saat ini,” kata CEO Selular Media Network, Uday Rayana.

Uday menjelaskan banyak gagasan yang menarik dari para pemimpin industri untuk menghadapi tantang tahun 2023 di tengah resesi global. Pemikiran-pemikiran tersebut membuahkan inovasi dari beragam industri untuk tetap kuat meski adanya badai resesi global.

Pada acara Selular Digital Telco Outlook (SDTO) 2023 ini terbagi dalam dua sesi. Sesi kedua ada tujuh narasumber yakni CEO Smartfren Business, Alim Gunadi; VP Marketing Management Telkom Indonesia, E. Kurniawan; Director & VP Network Solutions of Ericsson Indonesia, Jerry Soper; CEO Eranyacloud, Shanee Harjani; CEO Indodax, Oscar Darmawan; Country Head Lionsgate Play Indonesia, Guntur Siboro; CEO Surge, Hermansjah Haryono. Kemudian CEO Selular Media Network, Uday Rayana yang menjadi moderator dalam diskusi ini.

Sebelum acara Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate memberikan sambutannya yang dibacakan oleh Direktur Penataan Sumber Daya Kemenkominfo RI, Dr Denny Setiawan. Denny mengatakan pada tahun 2023, tantangan bangsa Indonesia akan semakin kompleks dengan kondisi perekonomian global yang masih tidak pasti. Meski demikian pemerintah optimis bangsa ini mampu melewatinya.

“Kami optimis dengan kolaborasi dan sinergi dari para stakeholder serta inovasi dari anak bangsa yang kreatif bisa jadi solusi. Selain akan memperkuat lokal konten Indonesia, juga akan membantu kondisi perekonomian Indonesia untuk terus bertumbuh,” ujarnya.

Hal ini seperti yang VP Marketing Management Telkom Indonesia, E. Kurniawan sampaikan bahwa Telkom melakukan sejumlah inovasi. Hal ini sejalan seperti yang Menteri BUMN Erick Thohir harapkan supaya BUMN terus melakukan inovasi.

Pria yang akrab disapa Iwan ini mengatakan IndiHome sebagai layanan internet rumah berjangkauan luas ingin memberikan experience kepada pelanggannya. Sebab hanya dengan harga mulai dari Rp200 ribuan, pelanggan sudah bisa menikmati paket internet dengan kecepatan tinggi dan mendapatkan banyak benefit ekstra di dalamnya.

“IndiHome memberikan banyak varian paket sesuai dengan kebutuhan pelanggan dengan harga terjangkau dan dengan koneksi cepat. Paket yang ditawarkan sangat beragam dengan banyak benefit menarik di dalamnya seperti tayangan Disney+Hotstar dan lain sebagainya,” jelasnya.

Baca juga: Telkomsel Pamer Teknologi 5G Smart Mining di Ajang SOE International Conference & Expo G20

Head of Ericsson Indonesia, Jerry Soper juga memprediksi akan ada 1 miliar pelanggan 5G secara global pada tahun 2023. Bahkan setidaknya 53 persen konsumen berniat untuk mendaftar berlangganan 5G pada tahun depan.

“Sementara itu, berdasarkan Ericsson Mobility Report, ada hampir setengah dari pengguna di negara ini sudah memiliki perangkat berkemampuan 5G yang laporan memperkirakan 32 juta pengguna lainnya akan mendaftar berlangganan 5G pada tahun 2023. Selain itu, pengguna potensial 5G melihat jangkauan jaringan lebih penting daripada kecepatan,” ujar Jerry.

Jerry menambahkan, kesempatan bagi operator berinvestasi dalam memperluas jaringan 5G di Indonesia akan terus berlanjut di 2023. “Apalagi tahun depan lelang untuk frekuensi akan makin besar pasca pemberlakuan Analog Switch Off,” sambungnya.

Berita Lainnya

Leave a Comment